Kamis, 27 Januari 2011

Jenis – jenis organisasi

Sebuah organisasi akan dipengaruhi oleh lingkungan, ukuran, teknologi yang ada dalam organisasi tersebut, tingkat sentralisasi, formalisasi, dan juga dimensi struktural dari organisasi itu. Faktor-faktor tersebut tidak akan berdiri bebas satu sama lain.
Artinya faktor-faktor tersebut akan saling berinteraksi sehingga membuat organisasi semakin kompleks. Interaksi dari faktor-faktor tersebut akan menghasilkan jenis – jenis organisasi yang berbeda. Berikut ini jenis-jenis organisasi yang dikenal luas oleh para pakar manajemen.

Organisasi Berstruktur Produk

Jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Misalnya sebuah perusahaan menghasilkan produk A, B, dan C.
Pada masing-masing produk tersebut terdapat bagian atau divisi yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
Pengelompokan divisi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan garis koordinasi dalam satu kelompok produk yang dihasilkan. Tingkat fleksibilitas dari jenis organisasi ini tinggi karena orang-orang yang ada dalam struktur ini akan lebih mudah untuk beradaptasi. Namun demikian, tingkat efisiensi keberjalanan organisasi akan sangat rendah bila tidak dikelola dengan baik.
Struktur organisasi ini muncul sebagai respon atas segmen pasar yang ingin fokus dikembangkan. Pada akhirnya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bersaing pada segmen pasar yang dituju. Perusahaan akan memaksimalkan setiap sumber daya yang ada di perusahaan sehingga bisa maksimal dalam merancang dan membuat sebuah produk untuk segmen pasar tertentu.
Kelebihan dari struktur ini adalah penanggung jawab dari produk akan sangat jelas, sehingga fokus kinerja terhadap konsumen lebih jelas dan memuaskan. Struktur ini baik digunakan untuk perusahaan yang memiliki lini bisnis atau produk yang bervariasi.
Variasi dari jumlah produk yang dihasilkan memerlukan koordinasi yang tinggi, sehingga struktur ini akan memfasilitasi perusahaan sehingga masalah koordinasi dalam sebuah produk yang dihasilkan akan mudah terselesaikan. Selain itu, faktor lingkungan yang berubah dengan cepat juga akan sangat sesuai jika dihadapi dengan jenis struktur organisasi ini.
Namun demikian, struktur organisasi ini tidak lepas dari kekurangan. Salah satu yang paling menonjol adalah koordinasi antarproduk akan semakin kesulitan. Keahlian teknik akibat spesialisasi tidak akan tercapai, standardisasi produk yang sulit juga merupakan kelemahan yang dimiliki oleh struktur organisasi ini.

Organisasi Berstruktur Fungsional

Berbeda dengan organisasi yang berstruktur produk, organisasi berstruktur fungsi lebih menitikberatkan adanya koordinasi yang jelas antarfungsi yang terlibat dalam sebuah organisasi. Target besar yang ingin dicapai adalah efisiensi dan spesialisasi dari masing-masing fungsi yang ada dalam organisasi.
Struktur ini cocok untuk lingkungan yang sudah stabil dan tidak terlalu banyak berubah sesuai dengan waktu. Selain itu, struktur ini akan merangsang anggota organisasi untuk lebih mahir pada fungsi yang dimilikinya. Namun demikian, struktur ini akan cocok untuk organisasi yang berukuran kecil sampai sedang serta menghasilkan produk yang tidak variatif.
Struktur ini akan membuat beban pengambilan keputusan tertuju pada puncak organisasi. Artinya proses pengambilan keputusan akan sangat lambat, sehingga respon terhadap perubahan lingkungan pun akan semakin lambat. Proses inovasi pun akan semakin sulit karena masing-masing fungsi tersekat-sekat. Tapi, hal ini bisa ditingkatkan performansinya dengan melakukan teknik TQM.

Organisasi Berstruktur Hibrid (Campuran)

Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan fungsional. Masing-masing produk yang diproduksi memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur fungsional yang tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.
Salah satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi yang tinggi antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar