Belakangan
ini kpk mengajukan untuk membangun gedung baru dengan alasan gedung yang
sekarang dianggap kurang representatif karena kapasitasnya yang tidak memadai
lagi.
Rasanya kita jengah kalau mendengar DPR bicara soal
penghematan anggaran, karena selama ini DPR dikenal sebagai salah satu lembaga
negara yang selain paling korupsi, juga paling boros anggaran. Selain mereka
sendiri menetapkan gajinya yang kelewat tinggi (tak sebanding dengan
kinerjanya), masih ditambah dengan berbagai fasilitas mewah, seringkali
bepergian ke luar negeri untuk pelesiran sambil studi banding-bandingan, belum
lagi pembangunan DPR berapa biaya yang di anggar kan hanya untuk toilet , kursi
yang di buat hanya duduk dan tidur para anggota dewan.
Tidak
masuk akal alasan demi penghematan anggaran DPR mau menolak pencairan dana APBN
untuk membangun gedung baru KPK. Karena sudah sangat jelas saat ini KPK memang
sangat membutuhkan segera punya gedung baru yang lebih besar dan luas, yang
memadai, agar kinerjanya bisa lebih maksimal lagi. Potensi kinerja KPK pasti
meningkat pesat dalam pemberantasan korupsi kalau sudah punya gedung baru.
Inilah alasan sesungguhnya DPR untuk menolak pembangunan gedung baru KPK.
Mereka takut KPK bertambah perkasa dan garang, karena bisa-bisa di antara
mereka yang selama ini belum tersentuh akan menjadi “korban” KPK berikutnya.
Jika,
nanti KPK gagal punya gedung baru gara-gara diganjal oleh DPR ini, maka KPK
ingat-ingat saja. Kelak kalau ada anggota DPR yang ditangkap dan ditahan KPK
karena korupsi, ditahan saja di kebon binatang. Bikin alasan karena kapasitas
gedung KPK tidak mencukupi, maka terpaksa anggota DPR koruptor itu ditahan di
kebon binatang.
Terlalu
banyak anggota dewan yang berkorupsi maka semakin takut mereka memberi izin
untuk KPK membangun gedung baru yang lebih relevan.
Sumber : http://politik.kompasiana.com
http://www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar